Masyarakat Desa Margomulyo masih melestarikan tradisi adat Jawa yang sarat makna, salah satunya adalah tradisi tingkep atau 7 bulanan, yang dilaksanakan saat usia kehamilan memasuki tujuh bulan.Pasangan Kevin dan Wahyuni ini telah melaksanakan tradisi 7 bulanan.Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keselamatan ibu dan calon bayi, serta doa agar proses persalinan nantinya berjalan lancar.
Ciri khas dalam tradisi tingkep di Desa Margomulyo adalah pembuatan rujak selamatan, yang terdiri dari aneka buah segar seperti nanas, mangga, kedondong, bengkuang, dan lainnya, yang dicampur dengan bumbu rujak khas yang pedas dan manis. Rujak ini tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga mengandung makna simbolis sebagai lambang harapan agar anak yang lahir kelak membawa rezeki dan kebaikan.
Acara biasanya dilengkapi dengan doa bersama, pembacaan tahlil, dan pembagian rujak kepada para tamu undangan serta tetangga sekitar. Suasana penuh kebersamaan dan kekeluargaan terasa kental dalam setiap pelaksanaan tradisi ini.
Acara ini dihadiri Ibu Nyai sayidah Nurul Hikmah dari Weleri dan group Qosidah.
Melalui pelestarian tradisi tingkep ini, warga Desa Margomulyo tidak hanya menjaga nilai-nilai budaya leluhur, tetapi juga mempererat hubungan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Dipost : 10 Juni 2025 | Dilihat : 22
Share :